MERAIH KEUTAMAAN LAILATUL QADAR
Tak terasa, kita telah melewati dua pertiga Ramadhan. Artinya kita berada pada sepertiga terakhir Ramadhan. Menurut riwayat yang paling kuat, di sepertiga malam terakhir Ramadhanlah terjadi Lailatul Qadar. Sebuah malam yang utama, yang keutamaannya lebih baik dari seribu bulan atau 83 tahun 3 bulan.
Itulah yang Allah SWT tegaskan:
وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ () لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ
Tahukah kamu, apakah Lailatul Qadar itu? Lailatul Qadar itu adalah (malam yang) lebih baik dari seribu bulan (TQS al-Qadar [97]: 2-3).
Menurut Mujahid, hal itu bermakna bahwa menghidupkan Lailatul Qadar dan beramal di dalamnya adalah lebih baik dari menghidupkan seribu bulan.
Rasulullah Saw menggambarkan kemuliaan malam itu dengan sabdanya:
وَ مَنْ قَامَ لَيْلَة الْقَدْرِ إِيْمَانًا وَ احْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Siapa saja yang menghidupkan Lailatul Qadar dengan penuh keimanan dan pengharapan kepada Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu (HR al-Bukhari dan Muslim).
Begitu besar keutamaan menghidupkan Lailatul Qadar, Imam Syafii berkomentar, “Siapa saja yang meninggalkan shalat sunnah pada (malam) Lailatul Qadar maka ia ‘harus’ menggantinya dengan menunaikan shalat yang sama selama seribu bulan sebagai qiyas atas keutamaan malam tersebut.” (Muhammad Uwaidhah, Fashl al-Khithâb fi az-Zuhd wa ar-Raq’iq wa al-Adab, 1/1007).
Kapan malam itu datang? Allah SWT merahasiakan keberadaannya. Tapi jangan khawatir, baginda Nabi Saw telah memberikan petunjuknya. Kata Nabi:
تَحَرُّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ اْلأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
Carilah oleh kalian Lailatul Qadar pada malam-malam ganjil di sepuluh malam terakhir Ramadhan (HR al-Bukhari dan Muslim).
Menurut Imam an-Nasafi, “Allah SWT merahasiakan keberadaan Lailatul Qadar agar kaum Muslim bersungguh-sungguh (beribadah) di seluruh malam Ramadhan.”
Kita layak meneladani para salafush-shalih ketika mereka menghidupkan malam-malam itu. Mereka kejar ibadah di malam itu, meski mereka sendiri sebenarnya beribadah dengan sungguh-sungguh di malam yang lain.
Nabi Saw pernah ditanya, “Amal apa yang paling utama?” Beliau menjawab, “Iman kepada Allah dan Rasul-Nya?” Beliau ditanya lagi, “Lalu apa?” Beliau menjawab, “Jihad fi sabilillah?” Beliau ditanya lagi, “Kemudian apa?” Beliau menjawab, “Haji mabrur.” (HR al-Bukhari dan Muslim).
Maka, mari kita raih keutamaan Lailatul Qadar di sepertiga malam terakhir Ramadhan. Dan jangan buang kesempatan untuk terus-menerurus meniti jalan dakwah dan amar makruf nahi mungkar, sebagaimana dilakukan oleh baginda Rasulullah Saw mulai dari Makkah hingga Beliau Hijrah ke Madinah Almunawaroh, guna merintis kembali kejayaan Islam. (awan SPETA)
#DigitalClassSMPTamiriyahSurabaya
#SchoolTalkSMPTamiriyahSurabaya
#OneDayTamiriyahBoardingSchool
#MenerimaMuridBaru2019-2020
#CambridgeCurriculumApplied
#FullDay5HariMasuk
Komentar
Posting Komentar